Jumat, 23 Juni 2017

UAS Artificial Intellegence Dosen Dr.Djadja Achmad Sardjana ST,MM STMIK DCI Tasikmalaya

UAS Artificial Intellegence

Nama   : Ami Komariyatul Kibtiyah
Dosen  : Dr.Djadja Achmad Sardjana ST,MM

1) Articial Intelegence (AI) merupakan salah satu cabang dari sistem cerdas, dimana otak dari suatu system dapat bekerja sebagaimana yang dilakukan oleh otak manusia. Jeffrey D Ullman (1999) membagi komponen atau bagian sistem pakar dalam beberapa bagiann yaitu :



  1.   User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan expert system. User interface digunakan manajer untuk meng-enter instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.
a)   Input Sistem Pakar
User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai dengan menmpilkan teknik tanya jawab dan pengisian formulir kemudian muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen data base.
b)   Output Sistem pakar
Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan.
  1.   Knowledge Base (basis pengetahuan)
Knowledge Base berisi pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan gabungan)  dalam memahami, merumuskan, dan penyelesaian masalah. Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan.Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain masalah.
  1.  Inference Engine (mesin inferensi)
Inference engine bertugas untuk menganalisis pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base.
  1.  Development Engine
Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.
Sumber :

2) Uji Turing adalah ujian yang menentukan apakah suatu mesin mampu menunjukkan perilaku cerdas yang mirip dengan atau tak dapat dibedakan dari manusia. Dalam ujian ini, seorang penentu melakukan perbincangan dengan manusia dan mesin yang tak dapat dibedakan dari manusia biasa. Semua peserta dipisah satu sama lain. Jika sang penentu tak mampu membedakan mesin dari manusia, mesin itu dikatakan telah lulus ujian ini. Tes ini tidak memeriksa kemampuan menjawab dengan benar, tetapi seberapa mirip jawaban mesin dengan manusia. Perbincangan dibatasi melalui teks seperti papan ketik dan layar, sehingga hasilnya tidak diganggu oleh kemampuan mesin untuk mengubah kata-kata menjadi suara.

Atau prosesnya seperti langkah berikut :
* Proses uji ini melibatkan penanya (manusia) dan dua objek yang ditanyai. Objek yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
* Penanya tidak bisa melihat langsung kepada objek yang ditanya.
* Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua objek tersebut.
* Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan “cerdas”.

Ujian ini diperkenalkan oleh Alan Turing dalam tulisannya "Computing Machinery 
Sumber :
https: //id.wikipedia.org/wiki/Uji_Turingand Intelligence.html


3) Penyajian Knowledge dalam sistem cerdas pada masing-masing bidang

a. Bidang Pendidikan : Robot Education
b. Bidang kedokteran :  sistem pakar,jaringan syafar tiruan,logika fuzzy dan algoritma genetic
c. Bidang Keamanan Dan Pertahanan (militer) : penerapan virtual reality untuk latihan perang  dan sebagainya  
d. Bidang ekonomi & bisnis : sistem prediksi kurs mata uang 
e. Bidang pertanian : menganalilis kualitas tanaman
f. Bidang teknik dan rekayasa : kecerdasan dalam robot 


Sumber:
 
4) Pengembangan Sistem Pakar

Pengembangan sistem pakar melibatkan 4 (empat) pihak yaitu analis sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem (users). Keempat pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut:

a. Studi awal. Bertujuan untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau tidak. Studi ini dilakukan oleh analis sistem.
b. Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan, apakah akan membangun sendiri inference-engine atau menggunakan ES shell. Tahap ini dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemakai sistem.
c. Pemilihan pakar.
d.Tahap pengambilan pengetahuan (knowledge acquisition) dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan knowledge engineer dan pemakai sistem

e. Membangun sistem pakar. Membangun sistem pakar melibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
-mengidentifikasi sasaran (goal)
-mengidentifikasi atribut item
-item dan nilai
-nilainya.
-menderivasi aturan
-aturan.
-membuat prototip.
f.  Menguji sistem
g. Mengimplementasikan sistem
h. Mengoperasikan sistem
i.  Merawat sistem (maintenance)

Sumber :